5 Macam Kue Panggang Tradisional Khas Indonesia
Indonesia adalah negara maritim yang terdiri dari 16.000 lebih pulau dengan ratusan etnis, bahasa, dan budaya yang berbeda. Tentunya hal ini juga menjadikan Indonesia sebagai negara yang kaya akan ragam kuliner tradisonal yang lezat, salah satunya adalah kue panggang. Negara lain boleh jadi punya pastry dan bakery, namun Indonseia juga punya banyak cita rasa lokal yang tentunya tak kalah nikmat lho. Berikut ini adalah beberapa macam kue panggang tradisional khas Indonesia yang sangat populer dan disukai oleh para penikmat kuliner.
Source: www.eatyourbooks.com
Lapis Legit
Pada bulan Agustus tahun 2016 silam, CNN menetapkan lapis legit sebagai salah satu kue tradisional terbaik dan terlezat di dunia. Pertama kali ditemukan dan dikembangkan pada masa penjajahan Belanda, lapis legit memiliki cita rasa unik yang manis dan gurih, namun di sisi lain kaya akan rempah-rempah tradisional. Hal ini tentu tidak terlepas dari proses pembuatannya yang sangat lama, rumit, dan membutuhkan kesabaran luar biasa. Bahkan, untuk dapat membuat tekstur lapis legit yang lembab sempurna, Anda tidak bisa menggunakan sembarang oven.
Beberapa orang menganggap lapis legit yang dibuat dengan oven gas memiliki hasil akhir yang jauh lebih enak ketimbang dengan yang dibuat menggunakan oven listrik. Ini dikarenakan oven gas dapat menjaga kelembaban masakan yang dipanggang, tidak seperti oven listrik yang cenderung menghasilkan panggangan kering dengan lapisan luar yang lebih crispy. Kendati demikian, prosesnya yang ribet inilah yang menjadikan lapis legit sebagai mahakarya lezat yang tidak ada duanya.
source: commons.wikimedia.org
Kue Lumpur
Sampai saat ini, tidak ada seorang pun yang bisa melacak sejarah perkembangan kue lumpur di Indonesia. Namun menurut sebuah teori, kue ini dipercaya terinspirasi dari kue custard telur asal Portugis yang kemudian diadaptasikan dengan bahan-bahan lokal. Kue lumpur memiliki kombinasi antara rasa manis dan sedikit gurih. Tapi hal yang membuat kue ini disukai adalah tekstur lembutnya yang agak padat, namun terasa lumer di dalam mulut.
source: www.gambarluculo.com
Bika Ambon
Bika Ambon merupakan makanan tradisional asal Medan yang sangat populer di kalangan wisatawan lokal maupun internasional, sehingga sering dijadikan sebagai souvenir oleh para pengunjung yang datang ke kota tersebut. Kue ini mempunyai cita rasa autentik yang manis dan gurih dengan tekstur kenyal. Namun yang paling membuat Bika Ambon ikonik dan berbeda dengan kue lain adalah ciri khasnya yang berwarna kekuningan dengan permukaan lembut berpori yang mirip seperti sarang lebah.
Baca Juga: 13 Jenis Oven Beserta Masing-Masing Kelebihannya
Bakpia Pathok
Bakpia pathok adalah oleh-oleh andalan khas Yogyakarta yang paling populer dan digemari banyak orang. Nama bakpia pathok diambil dari sebuah desa pinggiran di Yogyakarta yang disebut dengan Pathok, tempat di mana kue panggang ini berasal. Bakpia pathok sendiri memiliki bentuk bulat agak pipih dengan tekstur yang lembut namun renyah. Sedangkan bagian dalamnya biasanya diisi dengan berbagai isian manis yang memanjakan lidah seperti kacang hijau, cokelat, keju, susu, dan lain-lain.
source: pixabay.com
Kue Jahe
Kue jahe atau yang lebih sering dikenal sebagai ginger bread adalah kue kering khas Eropa yang biasanya sering disajikan sebagai teman minum teh hangat. Kendati demikian, Indonesia sendiri sebenarnya punya kue jahe tradisional yang tidak kalah lezatnya dengan ginger bread. Menurut chef Yuda Bustara, meski terlihat serupa, namun kue jahe dan ginger bread dibuat dengan bahan tambahan yang berbeda, sehingga hal ini pun menghasilkan tekstur dan rasa yang lebih sesuai dengan lidah orang Indonesia.
Baca Juga: Bikin Nastar Anti Retak yang Lumer di Mulut dengan Resep Praktis Ini
Itu dia beberapa macam kue panggang tradisional yang hanya bisa Anda temukan di negara Indonesia. Meski tidak semuanya memiliki popularitas setinggi pastry atau bakery, namun bagi para penikmat kuliner lokal, kue panggang asal Indonesia selalu memiliki tempat istimewa tersendiri di hati mereka.
